KARIMUN, RCMNews – Sekitar 40 orang petugas kebersihan terdiri dari sopir amrol, sopir truk, ABK dan pemilah sampah di tempat pembuangan sementara mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Jumat (14/2/2025).
Tujuan kedatangan mereka secara spontanitas untuk mempertanyakan kejelasan gaji yang selama dua bulan ini, yakni Januari dan Februari 2025 tidak kunjung dibayarkan.
Lebih dari dua jam puluhan petugas kebersihan tersebut menunggu jawaban di luar kantor DLH Karimun.
Setelah menunggu lama dan tidak ada mendapat kejelasan apa pun dari pihak terkait, mereka langsung memutuskan untuk melakukan aksi mogok kerja.
“Aksi mogok kerja akan dilakukan sampai adanya kejelasan kapan gaji kami dibayarkan. Kami juga berencana ke Kantor Bupati untuk mempertayakannya,”
ujar salah satu sopir amrol, Mulyono.
BACA: Ternyata ini Penyebab Petugas Kebersihan di Karimun Belum Gajian, Riyanta: Anggarannya Ada
Dikatakannya, gaji yang terima per bulannya selama ini berpariasi. Besaran gaji sopir amrol, truk dan pickup Rp 1,6 juta per bulan dan ABK nya Rp 1,3 juta.
Kemudian besaran gaji sopir tosa Rp 1,4 juta, serta gaji petugas pemilah di TPS Rp 1.250.000.
Sambungnya Mul, pihaknya mendapat kabar adanya pemotongan gaji sebesar Rp 700.000. Namun tidak ada pemberitahuanya secara langsung dari dinas terkait.
BACA: DLH Karimun Lanjut Bersihkan Sampah Menumpuk di TPS
“Dari DLH Karimun tidak ada memaggil kami membicaralan soal itu. Karena kami juga belum menerima gaji selama 2 bulan yang biasanya dibayarkan paling lambat tanggal 10, jadi kami belum tau benar atau tidaknya ada pemotongan,” ucap Mul.
Informasi yang berhasil diperoleh, memang terjadi pemotongan gaji para petugas kebersihan di bawah naungan DLH Karimun.
Dikabarkan, besaran pemotongannya tidak Rp 700.000 sebagaimana kabar yang beredar, tapi berkisar Rp 100 sampai dengan Rp 200 ribu.