Iklan - Scroll Untuk Baca Artikel
BatamKepriNasionalPeristiwa

Polri Tambah 4 Kompi Pasukan ke Pulau Rempang Batam

×

Polri Tambah 4 Kompi Pasukan ke Pulau Rempang Batam

Sebarkan artikel ini
Kapolri Jenderal Listyo Sigit prabowo (dok. Polri).
IKUTI RCMNEWS di Google News

Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambah personel usai adanya kericuhan saat unjuk rasa penolakan Pulau Rempang di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.

4 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 400 personel akan ditambah untuk mengantisipasi eskalasi ancaman yang terjadi.

Iklan - Scroll Untuk Melanjutkan
Iklan - Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Tentunya kekuatan personel saat ini terus kita tambah ada kurang lebih 4 SSK sampai hari ini yang kita tambahkan dan ini akan terus kita tambah disesuaikan dengan eskalasi ancaman yang terjadi,” ujar Jenderal Listyo di The Tribata, Jakarta Selatan, Kamis (14/9/2023).

“Namun prioritas utama yang kita lakukan adalah memperkuat sosialisasi kepada masyarakat yang akan direlokasi,” tambahnya.

Sigit menjelaskan, kerusuhan terjadi ketika dialog massa dengan BP Batam tidak menemui titik temu. Alhasil, kericuhan pecah dan ada penyerangan ke kantor BP Batam.

Baca: Ricuh di Rempang Batam, Begini Pesan Jokowi ke Kapolri

“Namun kemudian, karena memang ada beberapa hal yang mungkin masih perlu ada kejelasan. Kemudian tentunya ini memerlukan keputusan-keputusan yang lebih komprehensif,” ucapnya.

Akibatnya, kata Sigit, kepolisian yang berjaga saat itu langsung melakukan pengamanan. Sejumlah anggota juga luka-luka saat melakukan pengamanan.

Baca: Berikut Wilayah Terdampak Pemadaman Listrik 14 September 2023 di Karimun

“Yang kemudian mau tidak mau itu harus kita cegah kita dorong terjadi juga penyerangan terhadap anggota saat itu kita hanya bertahan sehingga kemudian ada anggota yang terluka,” tuturnya.

Diketahui demonstrasi di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam diwarnai aksi anarkis massa yang menolak relokasi warga Pulau Rempang. Massa melempari polisi dengan batu berukuran besar dan melakukan penganiayaan.

Video pelemparan batu kepada polisi tersebut viral di media sosial (medsos). Oknum massa bahkan melempar batu besar dari jarak dekat ke arah personel polisi yang hanya diam dalam barikade.

Baca: 7 WNA Tiongkok Berkaitan Dengan Kasus Love Scams di Batam? Begini Kata Imigrasi Karimun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah buka suara soal demonstrasi warga yang menolak proyek pengembangan Pulau Rempang, Batam. Jokowi mengatakan komunikasi yang dilakukan kepada warga kurang baik sehingga memicu kericuhan.

“Ya itu bentuk komunikasi yang kurang baik, saya kira kalau warga diajak bicara, diberikan solusi,” kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Kranggot, Cilegon, Selasa (12/9).

Jokowi mengatakan sebenarnya sudah ada kesepakatan mengenai relokasi relokasi warga. Namun, kata Jokowi, kesepakatan itu tidak disampaikan dengan baik.

“Karena di situ sebetulnya sudah ada kesepakatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter plus bangunannya tipe 45, tetapi ini kurang dikomunikasikan dengan baik sehingga terjadi masalah,” ujar Jokowi.

 

Sumber: detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *