Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait dengan kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Kepada Kapolri, Jokowi meminta agar konflik di Pulau Rempang segera diselesaikan.
“Saya sampaikan urusan di Rempang, tadi malam tengah malam saya telpon Kapolri,” ungkap Jokowi dalam acara Infrastructure Forum di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Rencananya, Rempang Eco City akan menjadi lokasi pabrik yang dioperasikan oleh produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd, yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar di taman tersebut.
Menurut Jokowi, investasi ini perlu dikomunikasikan dengan benar. Terutama mengenai lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan serta ganti ruginya.
Baca: Jokowi Akui Bentrok Rempang Batam Imbas Komunikasi Kurang Baik
“Mau diberi ganti rugi diberi lahan rumah tapi mungkin lokasinya belum tepat itu harus diselesaikan,” ungkap Jokowi.
Jokowi menilai kekisruhan yang terjadi di Pulau Rempang sebenarnya bisa diselesaikan di tempat, tanpa harus menunggu Presiden. Pemerintah daerah maupun aparat bisa berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat.
Baca: Berikut Wilayah Terdampak Pemadaman Listrik 14 September 2023 di Karimun
Baca: PLN Karimun Lakukan Manajemen Beban Seminggu Kedepan
“Masa urusan gitu sampe Presiden,” ungkap Jokowi.
Dalam penyelesaian masalah, kata Jokowi ada pejabat yang bertanggung jawab. Begitu juga ketika mengeksekusi proyek. Jokowi pun kemudian menyentil jajarannya yang suka memberikan laporan palsu.
Baca: Gubernur Ansar: Batam Tetap Aman Bagi Wisatawan
Baca: 7 WNA Tiongkok Berkaitan Dengan Kasus Love Scams di Batam? Begini Kata Imigrasi Karimun
“Jika ada yang tidak mampu diselesaikan segera di sampaikan dilaporkan. Dirjen terkait Menteri terkait, jangan kalau ditanya siap pak, gimana beres pak, beres beres. Aman pak, aman. Aman (tapi) nanti terakhir whatsapp ‘belum selesai pak’, ‘tidak bisa selesai pak nah’,” tegas Jokowi.
Sumber: CNBC Indonesia