INFOTERKINI – Pemkab Karimun telah menetapkan sejumlah sekolah sebagai tempat karantina bagi kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekolah di Pulau Karimun besar yang dijadikan sebagai tempat karantina ODP Covid-19 yakni SMPN 2 Tebing, SMAN 4 Tebing dan SMKN 1 Tebing.
Bupati Karimun, Aunur Rafiq melalui Kabag Humas, Didi Irawan menjelaskan, dipilihnya sekolah-sekolah tersebut menjadi tempat penampungan bagi ODP, dikarenakan jauh dari pemukiman.
Sebelum ditetapkan lanjutnya, telah memilih beberapa lokasi di Sungai Pasir Kecamatan Meral dan Bukit Senang Kecamatan Karimun serta juga salah satu hotel. Namun mendadapat penolakan dari masyarakat.
“Saat ini ada 139 ODP yang tinggal di rumah dan menjalani isolasi mandiri. Setiap ODP dirawat secara intensif, dan dipisahkan dari masyarakat umum. Setiap ODP perlu dilakukan perawatan intensif oleh tenaga medis secara khusus, sehingga tidak membahayakan warga lainnya,” ujar Didi Irawan dalam keterangannya kepada infoterkini.co.id, Minggu (29/3/2020) sore.
Disampaikan Didi, Bupati meminta kepada masyarakat memahami hal tersebut. Pemerintah mengambil lokasi sekolah, karena siswa saat ini sedang libur.
“Wali murid jangan berpikiran lain dan jangan khawatir. Setelah selesai urusan pengawasan ini, akan disemprot disinfektan di sekolah-sekolah tersebut selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu baru sekolah dapat digunakan kembali,” ucap Didi.
Sambungnya, Bupati Karimun menegaskan, khusus TKI yang bukan warga Karimun dipastikan sudah dikembalikan ke dareahnya masing-masing.
“Mereka di Karimun hanya transit,” ucapnya.
Bupati juga telah memerintahkan agar seluruh Kecamatan melakukan razia di hotel- hotel maupun penginapan. Jika masih ditemukan TKI yang bukan warga Karimun, harus dipulangkan.
“Semalam Kecamatan Karimun sudah melaksanakan, dan sudah memulangkan TKI tersebut. Jadi jika masih ada TKI yang ada di pemukiman, silakan dilaporkan agar kita pulangkan. Intinya jika TKI nya bukan warga Karimun, harus kita kembalikan. Kita tidak mau lagi ada kejadian seperti di Gor,” tegas Bupati.
Ditambahkannya, Bupati tidak mungkin menolak kehadiran WNI dari Malaysia yang masuk ke Karimun.
Bupati berprinsip saat ini, bagaimana dapat menyelamatkan warga Karimun yang statusnya ODP yang tingkatannya serius melalui kemampuan yang dimiliki.
“Mari kita bersama-sama bagaimana mengatasi persoalan ini. Intinya bagaimana yang statusnya ODP, PDP maupun yang sudah Positif dapat dinyatakan sembuh dan berkumpul kembali dengan keluarganya. Mari kita berdoa agar musibah ini cepat teratasi,” pinta Bupati mengakhiri.
Penulis: nk