Iklan - Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineKarimunKepriKesehatanPeristiwaTrend

Selain DBD, Kadinkes Karimun Juga Minta Masyarakat Waspada Penyakit Tidak Menular

×

Selain DBD, Kadinkes Karimun Juga Minta Masyarakat Waspada Penyakit Tidak Menular

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi. [FOTO: Nov]

Karimun – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri menyebutkan, kasus DBD di daereh tersebut terjadi peningkatan sepanjang Agustus 2024.

Tercatat ada 25 kasus DBD pada Agustus dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Iklan - Scroll Untuk Melanjutkan
Iklan - Scroll ke bawah untuk melanjutkan

jumlah kasus DBD di Kabupaten Karimun hingga Agustus ada 70 kasus, dan belum ada pasien meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Rachmadi tidak hanya meminta masyarakat Kabupaten Karimun untuk waspada penyakit demam berdarah, tapi juga mewaspadai penyakit tidak menular.

Lanjutnya, penyakit tidak menular yang terjadi di tanah air saat ini ialah hipertensi dan diabetes militus.

BACA: Dinkes Karimun Minta Masyarakat Waspada Demam Berdarah

“Selain DBD, hipertensi dan diabetes militus juga perlu diwaspasai,” ujar Rachmadi, Sabtu 7 September 2024.

Dikatakannya, pasien hemodialisa terutama yang gagal ginjal setiap tahunnya terus bertambah.

Saat ini sambung Rachmadi, jumlah pasien cuci darah di Kabupaten Karimun ada 105. Penderita gagal ganjal harus melakukan cuci darah secara rutin minimal seminggu dua kali.

BACA: Diresmikan Kadinkes, RSBT Karimun Kini Punya Layanan Cuci Darah

“Biaya sekali cuci darah sekitar Rp 1 juta, biayanya sangat mahal, terus minum obatnya harus secara rutin,” ucapnya.

“Biangnya penyakit itu ada 2 yaitu hipertensi dan diabetes militus. Kedua penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tapi menimbulkan penyakit lain yang menyebabkan kematian, membunuh secara perlahan,” kata Rachmadi menambahkan.

BACA: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Bupati Karimun Aunur Rafiq Resmikan Gedung Sekolah Baru

Kadinkes meminta masyarakat untuk memeriksaan kesehatan minimal setahun dua kali. Ini salah satu gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

“Cek kesehatannya terutama tensi, kemudian diabetes atau gula darah agar tahu kondisi kita. Jika menderita penyakit tersebut, jangan lupa minum obatnya harus secara rutin,” imbau Rachmadi.

Respon (0)

  1. Mysimba – Quick and Easy Weight Lass

    Mysimba is a medicine used along with diet and exercise to help manage weight in adults:

    who are obese (have a body-mass index – BMI – of 30 or more);
    who are overweight (have a BMI between 27 and 30) and have weight-related complications such as diabetes, abnormally high levels of fat in the blood, or high blood pressure.
    BMI is a measurement that indicates body weight relative to height.

    Mysimba contains the active substances naltrexone and bupropion.

    https://cutt.ly/RezL73vz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *