Iklan - Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineKarimunKepriPeristiwaTrend

Seorang Pria di Sungai Asam Kecamatan Belat Tewas Gantung Diri

×

Seorang Pria di Sungai Asam Kecamatan Belat Tewas Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
M Saparoni, warga JL Sungai Belat RT 08 RW 03 Dusun III Poyo Sri Mulyo Desa Sungai Asam, Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun, Kepri yang ditemukam tewas gantung diri, Minggu 3 Maret 2024 sore. Foto: ist
IKUTI RCMNEWS di Google News

Karimun – Masyarakat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri kembali digegerkan dengan adanya lagi kejadian tewas gantung diri.

Kali ini kejadian warga mengakhiri nyawanya dengan cara gantung diri terjadi di Desa Sungai Asam, Kecamatan Belat.

Iklan - Scroll Untuk Melanjutkan
Iklan - Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Korbannya seorang pria diketahui bernama M Saparoni belum berusia 30 tahun.

Korban merupakan warga berlamat di JL Sungai Belat RT 08 RW 03 Dusun III Poyo Sri Mulyo Desa Sungai Asam, Kecamatan Belat.

Kejadian seorang warga Desa Sungai Asam, Kecamatan Belat tewas gantung diri sudah tersebar di media sosial Facebook.

“Korban ditemukan tewas gantung diri menggunakan tali tambang dalam kamar rumahnya, Minggu 3 Maret 2024 sore,” ujar Kadir, salah seorang warga setempat saat dikonfirmasi RCMNews, Minggu malam.

Dikatakannya, korban ditemukan pertama kali oleh ibunya yang baru pulang ke rumah.

Baca: Pria di Karimun Ditemukan Tewas Tergantung Dalam Kamar, Rumahnya di Belakang Rudin Bupati

Saat kejadian tersebut, ibu korban sedang ke rumah tetangga.

“Yang tinggal di rumah itu hanya korban dan ibunya. Saat sampai di rumah, ibunya melihat anaknya sudah tewas gantung diri,” kata Ketua LAM Kecamatan Belat tersebut.

Mengetahui kejadian tersebut, warga langsung menghubungi pihak kepolisian setempat.

Dengan segera kepolisian tiba di rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Belum diketahui motif korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Kembali terjadi menambah jumlah warga Kabupaten Karimun yang nekat mengakhiri nyawanya dengan cara gantung diri.

Hingga Maret 2024, sudah ada lima kasus tewas gantung di daerah berjuluk Bumi Berazam tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *