Iklan - Scroll Untuk Baca Artikel
KarimunKepri

Soal Kesiapan Energi Jelang Nataru, ini Penekanan Pemkab Karimun

×

Soal Kesiapan Energi Jelang Nataru, ini Penekanan Pemkab Karimun

Sebarkan artikel ini
Rapat kesiapan energi menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kantor Disperindag Karimun kemarin.

Karimun – Pemerintah Daerah (Pemda) memberikan penekanan kepada Stasiun Pengisian Bulk Elpij (SPBE) yang dikelola PT Palugada Karimun.

Kemudian, kepada pengelola SPBU dan juga PLN ULP Tanjung Balai Karimun.

Iklan - Scroll Untuk Melanjutkan
Iklan - Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Penekanan itu disampaikan dalam rapat kesiapan energi menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Rakor yang dilaksanakan kemarin, bertempat di ruang rapat Kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan ESDM Kabupaten Karimun.

Hadir pada kesempatan itu dari pihak PT Pertamina Patra Niaga SAM Kepri, PLN ULP Karimun, agen gas LPG 3 kg dan pihak SPBU.

Kabid ESDM Disperindag Karimun Vandarones Purba mengatakan, untuk menjamin stok aman saat libur panjang Nataru, pihak SPBU harus melakukan penebusan Bahan Bakar Minyak (BBM)
lebih cepat.

Baca: Kejari Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi di Dinas LH Karimun

Hal itu dimaksudkan, agar transporter atau kapal mendapatkan antrian lebih awal.

“Jika lebih awal, kesampaian BBM di Karimun tentu lebih pasti dan terukur, tidak akan terjadi kelangkaan,” ujar Vandarones, Selasa 10 Desember 2024.

Kemudian sambungnya, performa kinerja SPBE harus lebih ditingkatkan. Karena kapal yang datang dari luar pulau Karimun harus menunggu selama tiga hari.

“SPBE tidak dapat mengisi sampai 20 LO, jadi harus siap lembur. Sehingga kapal dapat segera berangkat, tentunya kelangkaan gas LPG 3 kg di pulau-pulau dapat terhindari,” tutur Vandarones.

Ia menambahkan, beberapa waktu terakhir gas 3 kg di pulau-pulau luar Karimun sering kosong.

“Pertamina harus evaluasi cara kerja pengusian tabung di SPBE Karimun,” pintanya.

Vandarones menyampaikan, penekanan juga kepada PLN Karimun yang dapat melakukan pengecekan terhadap instalasi listrik dalam gedung Gereja dan daya mampunya.

Hal itu untuk memberikan kenyamanan ibadah malam Natal dapat berlangsung dengan hikmad.

“Total daya mampu listrik Karimun sebesar 39,7 MW dengan beban puncak 29,6 MW. Jika terjadi kelebihan daya, PLN harus segera melakukan antisipasinya, agar ibadah malam Natal tidak terganggu,” ujar Vandarones.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *