INFOTERKINI – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Karimun bertempat di Gedung Nilam Sari Sekretariat Daerah Kantor Bupati Karimun, telah dilaksanakan pada 11 Maret 2020 lalu.
Pada Musrenbang Kabupaten Karimun tahun ini, Pemerintah Daerah turut melibatkan elemen mahasiswa. Ini merupakan hal yang menarik dan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumya.
Dilibatkannya mahasiswa, diharapkan mampu memberikan kontribusi melalui konsep pembangunan Kabupaten Karimun yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
Namun pro dan kontra pun terjadi setelah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kecamatan Kundur (HIMK) ‘Walk Out’ saat pembahasan Musrenbang berlangsung.
Ketua Ikatan Mahasiswa Kabupaten Karimun (IMKK), Usman A, memberikan tanggapannya terkait aksi tersebut.
Dikatakannya, keterlibatan mahasiswa dalam menentukan prioritas pembangunan Kabupaten Karimun, sebagai perpanjangan suara masyarakat, agar pembangunan yang dilakukan tepat sasaran.
“Tapi kalau kawan-kawan mahasiswa sampai walk out dalam forum Musrenbang, saya rasa kurang tepat dan terlalu tendensius. Karena mahasiswa punya kewajiban mengawal rangkaian Musrenbang sampai selesai,” ujarnya kepada infoterkini.co.id, Minggu (15/3) malam.
Selain itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Tanjung Balai Karimun (HMTBK), Mhd Fikri juga memberikan tanggapannya.
“Aksi tersebut saya lihat sebagai sikap pesimis. Harusnya dikawal sampai kegiatan selesai,” katanya.
Disampaikannya, sebagai mahasiswa dari Kabupaten Karimun menilai selama ini kepala daerah cukup terbuka dan partisipatif terhadap mahasiswa. Terlebih kepada beasiswa dari Pemerintah Kabupaten serta dukungan dalam rangka pelaksanaan kegiatan mahasiswa.
“Sampai saat ini kami masih percaya, bahwa kepemimpinan yang ada masih bekerja secara optimal dan relevan. Menurut saya pola-pola dalam mendorong pemerintah agar konstituen dalam menjalankan pambangunan harus berubah. Sebagai contoh, mengawal berjalannya pembangunagn serta apa yang bisa kita berikan kepada daerah, barangkali pengabdian kepada masyarakat,” ucap Fikri.
Mantan aktivis mahasiswa sekaligus dosen di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Provinsi Kepulauan Riau, Dr Okparizan juga menyesalkan terkait keluarnya pernyataan sikap peserta dari perwakilan HIMK yang menolak hasil Musrenbang Kabupaten Karimun tahun 2020.
“Sebagai senior dan mantan mahasiswa Kundur, menyayangkan prilaku demikian,” tegasnya.
Menurutnya, Musrenbang merupakan momentum yang pas bagi masyarakat dan pemerintah berbagi masukan, ide serta saran guna mendukung proses pembangunan daerah. Oleh karenanya harus diikuti sampai dengan selesai .
Sambungnya lagi, dilibatkannya mahasiswa merupakan bentuk apresiasi. Karena Pemda mengharapkan mahasiswa memberikan kontribusi pemikiran yang positif dalam pembangunan yang akan dilaksanakan.
“Saya kira adik-adik mahasiswa belum sepenuhnya memahami tujuan dilibatkan sebagai peserta musrenbang. Sehingga sikap kritis dilakukan dengan cara kurang tepat terjadi. Hal itu justru mencederai nilai-nilai moral dan intlektualitas yang selalu di junjung tinggi dalam berbuat dan berprilaku,” tutur Okparizan.
Ia berharap agar mahasiswa untuk fokus kembali mengikuti proses perkuliahan secara baik. Apa lagi saat ini proses Pilkada sudah dekat, dikhawatirkan banyak pihak memanfaatkan untuk kepentingan politis tertentu.
“Mengingat perkuliahan sudah aktif dan fokuslah pada penyelesaian studi dulu,” imbaunya mengakhiri.
Penulis: red