INFOTERKINI – Ujian nasional (UN) untuk tingkat SD, SMP dan SMA pada tahun 2020 resmi dibatalkan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaa, Nadiem Makarim mengatakan, alasan pembatalan itu demi keamanan dan kesehatan siswa dan juga orangtua karena masih mewabahnya virus corona.
Jika ujian nasional dilaksanakan, lanjut Nadiem, hal itu bisa menimbulkan risiko kesehatan yang sangat besar, bukan hanya untuk para siswa tetapi juga keluarga mereka. Delapan juta orang siswa sedianya akan mengikuti ujian nasional tahun ini.
“Jadi mengikuti prinsip nomor satu, tidak ada yang lebih penting lagi daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya. Jadi karena itu UN itu dibatalkan untuk 2020. Setelah kami pertimbangkan, kami rasa di Kemendikbud bahwa lebih banyak risikonya daripada benefit-nya untuk melanjutkan UN,“ ungkap Nadiem Makarim, Selasa (24/3/2020) siang dilansir dari voaindonesia.com.
Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun telah mengambil keputusan maupun kebijakan tentang bagaimana penentuan kelulusan siswa setelah resmi ditiadakan UN 2020.
“Kriteria penilaian kelulusan tingkat SD dan SMP negeri maupun sawasta se-Kabupaten Karimun, melalui nilai rapor semester 1 hingga 5,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim kepada infoterkini.co.id, Kamis (26/3).
Dikatakannya, selain itu, dalam menentukan kelulusan siswa, sekolah juga memperhatikan lriteria lainnya, yaitu karakter dan tingkat absensi siswa.
“Jika karakter, tingkat absensi dan nilai ujiannya bagus, siswa tersebut akan lulus. Namun, penentuan lulus atau tidaknya siswa, berada di satuan pendidikan,” ucap Bakri.
Disampaikannya lagi, sesuai data, total peserta UN SMP negeri maupun swasta se-Kabupaten Karimun tahun 2020 sebanyak 4.104 siswa. Terdiri dari 1.988 laki-laki dan 2.116 perempuan.
Sedangkan peserta tingkat SD negeri maupun swasta berjumlah 4.775 siswa, terdiri dari 2.433 laki-laki dan 2.342 perempuan.
“Peserta SD Negeri 3.739 siswa, SD Swasta 729, MIN-MIS 307,” tambah Bakri mengakhiri.
Penulis: kr
