Karimun – Permasalahan gas LPG 3 kg masih terjadi hingga saat ini di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Meski diklaim tidak langka, tapi gas bersubsidi tersebut sulit didapat masyarakat di pangkalan.
Seperti yang terjadi menjelang bula suci ramadhan 14445 H. Akibatnya, kini warga mulai beralih pakai kayu bakar untuk memasak.
Kehadiran Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang telah selesai dibangun berada di Kecamatan Meral Barat disambut hangat masyarakat Bumi Berazam.
Hal itu Dikarenakan tidak adanya suplai listrik dari PT Soma Daya Utama, samlai sat ini SPBE tersebut belum juga beroperasi.
Keberadaan perusahaan tersebut di daerah Zona Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ). Sehingga PT PLN tidak boleh menyalurkan listrik di wilayah itu.
Akan beroperasi SPBE Karimun pada Desember 2023 lau, hanya kabar angin belaka.
Baca: Gas LPG 3 Kg Langka, Warga Karimun Sudah 4 Hari Beralih Masak Pakai Kayu Bakar
Hal ini sangat disayangkan Ketua Pemuda Katolik Komda Kepri Dr. Vandarones Purba, ST., SH., MH.
Dikatakannya, jika SPBE beroperasi sangat membantu masyarakat Karimun, terutama yang kurang mampu.
“Bukan cuma pasokan gas 3 kg saja yang lancar, harganya juga turun jika SPBE Karimun beroperasi. Pemerintah Pusat dan Provinsi Kepri mau melihat masyarakat Karimun karena zonasi kelistrikan ini,” ujar Vandarones, Jumat 1 Maret 2024.
Menurutnya, tidak terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg di Karimun. Jika sulit didapat itu dikarenakan adanya kepanikan masyarakat.
“Masyarakat panik maka jadi seperti ini. Solusinya, SPBE Karimun segera mungkin dioperasikan,” kata Vandarones.