INFOTERKINI – Masa pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat segala sektor terhenti terutama sektor ekonomi.
Begitu juga di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. Para nelayannya pun merasakan dampak dari wabah tersebut.
Kurang lebih lima bulan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menutup akses transportasi laut untuk keluar masuk bagi kapal angkut ikan asal dari negara Hongkong, yang biasanya membawa ikan milik nelayan budidaya air laut Anambas.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas, Effi Sjuhairi mengatakan, sebagaimana kita ketahui, landemi Covid-19 melanda seluruh negara termasuk China, Hongkong dan Indonesia.
Semua negara menutup atau membatasi akses keluar masuk termasuk ekspor impor. Begitu juga dengan Anambas turut merasakan imbas dari pandemi ini untuk tetap mematuhi aturan tersebut.
“Jadi lebih kurang sudah lima bulan kita tidak melakukan aktivitas ekspor ikan hidup, karena antisipasi penyebaran virus oleh pihak China, Hongkong maupun Indonesia,” ujar Effi melalui pesan WhatsApp.
Lanjutnya lagi, setelah Pemerintah Pusat mulai mempersiapkan untuk menyongsong tatanan normal baru (new normal), Pemkab Anambas membuka kembali akses transportasi laut untuk kapal angkut ikan asal negara Hongkong yang membawa ikan milik nelayan budidaya air laut Anambas.
“Kebijakan ini dilakukan Pemkab Anambas demi mempertahankan perekonomian nelayan budidaya agar tidak lumpuh, dan tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya mengakhiri.
